Keamanan finansial jangka panjang pastinya tidak didapatkan dalam semalam.
Dalam hal ini, Anda harus mulai berinvestasi untuk mendapatkannya. Semakin cepat Anda mulai berinvestasi, semakin besar keuntungan yang bisa Anda dapatkan.
Dalam urusan berinvestasi, tentunya ada beberapa jenis investasi yang dapat Anda pilih, dimana semua jenis investasi memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Maka dari itu, untuk lebih jelasnya berikut 6 jenis investasi yang bisa membuat Anda menjadi milyarder sesegera mungkin:
1. Deposito Berjangka
Deposito berjangka adalah deposito bank dengan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada rekening tabungan biasa, dan juga disertai tanggal jatuh tempo yang jelas.
Ada hukuman jika Anda ingin menarik uang lebih awal dari periode yang telah ditentukan, namun apabila sudah mencapai waktunya Anda bisa menarik dana tanpa terkena denda.
Semakin lama dan semakin tinggi nominal uang yang Anda depositokan, semakin besar pula keuntungan yang akan didapatkan.
Deposito berjangka dianggap sebagai bentuk investasi yang berisiko rendah dan aman. Deposito juga dianggap sebagai jenis investasi terpercaya yang mudah diatur dan tidak rumit untuk dipahami yang kemudian membuatnya dianggap sebagai jenis investasi terpercaya yang cocok untuk para pemula.
Anda mungkin akan berpikir bahwa menaruh uang di deposito akan memberikan keuntungan, karena deposito memiliki suku bunga lebih tinggi daripada rekening tabungan biasa, namun ketahuilah bahwa tingkat bunga juga lebih rendah dari jenis investasi lainnya. Hal ini seringkali membuat suku bunga deposito turun dan kalah terhadap tingkat inflasi yang ada.
2. Logam Mulia
Emas merupakan investasi klasik yang tetap populer di seluruh Asia. Ada perbedaan pendapat mengenai apakah emas masih merupakan investasi yang layak atau tidak.
Sebagai rujukan Anda, kami akan memasukkan tiga argumen yang berbeda: dari Investopedia, dari CNN Money, dan dari Daily Telegraph.
Secara umum, emas dan logam mulia menjaga kekayaan dari kenaikan inflasi. Untuk waktu yang lama, mereka telah dianggap sebagai investasi yang aman selama pergolakan politik dan ekonomi.
Namun, harga emas sebenarnya sangat fluktuatif. Selain itu, emas juga tidak akan memberikan pendapatan pasif setiap bulannya seperti yang bisa Anda dapatkan melalui jenis investasi terpercaya lain seperti keuntungan dari saham, obligasi, dan lainnya.
3. Properti
Properti berfungsi serupa dengan emas: terlihat menjaga kekayaan dari kenaikan inflasi. Nilai properti umumnya akan selalu meningkat sehingga menjadikannya sebagai investasi jangka panjang yang populer.
Namun, kerugian utama investasi di properti sangat mencolok yaitu biaya yang tinggi. Anda butuh banyak uang untuk membeli properti.
Selain itu, properti tidak likuid dan membutuhkan banyak perawatan. Jika Anda memiliki sumber daya untuk berinvestasi di properti, Anda memiliki pilihan.
Anda bisa tetap menjaga properti Anda dan menunggu nilainya meningkat sebelum menjualnya agar mendapat keuntungan atau Anda juga bisa menyewakan properti Anda.
Cara ini dianggap adalah cara yang bagus untuk menghasilkan pendapatan pasif yang cukup besar. Namun, tentunya Anda menanggung risiko kerusakan yang mungkin terjadi akibat penyewa atau lebih buruk lagi tidak ada penyewa sehingga tidak ada pula pendapatan pasif.
4. Obligasi
Ketika perusahaan dan pemerintah membutuhkan dana, baik untuk memperluas atau membangun infrastruktur, mereka dapat memilih untuk tidak meminjam uang dari bank.
Sebaliknya, mereka bisa menerbitkan obligasi. Pada dasarnya, obligasi adalah bentuk hutang dimana korporasi / pemerintah adalah peminjam, sementara Anda – pembeli obligasi – adalah pemberi pinjaman.
Misalnya, jika Anda membeli obligasi dengan nilai nominal Rp 100juta, tingkat bunga 6%, dan jangka waktu lima tahun – itu berarti Anda akan secara konsisten menerima bunga
Sebesar Rp 6 juta per tahun selama lima tahun ke depan. Bila obligasi Anda jatuh tempo setelah lima tahun, maka Rp 100 juta Anda akan dikembalikan.
Obligasi merupakan investasi berisiko rendah, namun memberikan imbal hasil yang lebih rendah daripada saham.
Namun, fluktuasi obligasi juga kurang dramatis dibanding saham. Selain itu, seperti deposito berjangka, obligasi memberikan pendapatan pasif yang stabil.
5. Saham
Saham bisa dibilang merupakan investasi yang paling terkenal. Saham adalah saham dalam kepemilikan perusahaan. Bila Anda memiliki saham perusahaan, Anda memiliki klaim atas pendapatan perusahaan – juga disebut dividen.
Saham populer karena mereka menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi daripada instrumen lain seperti obligasi dan deposito berjangka. Namun, saham berisiko tinggi dengan harga naik dan turun yang bisa berubah secara tiba-tiba.
Pada akhirnya, ada dua jenis saham: saham dividen dan saham pertumbuhan. Stok pertumbuhan adalah persediaan di perusahaan yang tumbuh dengan cepat.
Sedangkan, saham pertumbuhan tidak mengembalikan pendapatan perusahaan karena perusahaan yang tumbuh lebih suka menggunakan pendapatan mereka untuk mengembangkan bisnisnya.
Satu-satunya cara Anda bisa menghasilkan uang dari pertumbuhan saham adalah dengan menjual saham Anda.
Dividen saham justru sebaliknya, mereka membayar pemegang saham akan bagian dari pendapatan perusahaan. Semakin banyak saham dividen yang Anda miliki, semakin besar porsi dividen Anda.
Sementara Anda bisa menghasilkan uang dengan menjual saham unggulan, tidak ada jaminan pengembalian.
Sementara itu, saham dividen menggantikan pendapatan Anda dengan membayar dividen Anda kembali. Semuanya tergantung pada toleransi risiko Anda.
6. Investasi Alternatif dan Peer to Peer Lending
Secara tradisional, investasi alternatif termasuk investasi yang tidak dalam bentuk tradisional saham, obligasi, dan aset kas. Artwork, barang antik, dan perhiasan berharga dianggap sebagai investasi alternatif.
Dahulu kala, investasi alternatif lebih ditujukan untuk orang kaya. Lagi pula, Anda butuh uang untuk membangun koleksi lukisan atau perhiasan.
Namun, status quo tersebut berubah berkat perkembangan teknologi finansial (fintech). Bentuk investasi alternatif semakin banyak dan variatif.
Salah satu contoh penting yang saat ini ramai diperbincangkan adalah adalah investasi akan pinjaman peer-to-peer lending.
Platform peer-to-peer lending memfasilitasi para investor dan peminjam melalui teknologi digital. Peminjam mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang kompetitif dan investor secara konsisten dibayar kembali dengan cara mencicil.
Dibandingkan dengan bentuk investasi alternatif lainnya, modal yang Anda butuhkan agar dapat berinvestasi pada peer-to-peer lending juga terbilang sangat kecil.
Seperti obligasi dan saham dividen, pinjaman peer-to-peer lending adalah sumber pendapatan pasif yang baik.
Meskipun hal itu membawa risiko karena peminjam dapat gagal bayar, namun risiko tersebut akan sangat kecil mengingat ada pihak perusahaan peer-to-peer lending yang bertugas memastikan profil dari peminjam.
Berbicara tentang investasi peer-to-peer lending, saat ini KoinWorks
hadir sebagai platform P2P Lending terpercaya yang sudah terdaftar di OJK.
Melalui KoinWorks, Anda dapat mulai berinvestasi dengan modal awal mulai dari Rp 100 ribu. Sedangkan, bunga pengembalian efektif mulai dari 18% per tahun.
Semakin rutin Anda berinvestasi, semakin besar bunga efektif yang akan Anda terima, apalagi bila menginvestasikan kembali pengembalian yang didapat.
Dalam hal ini, secara tidak langsung Anda akan mendapatkan pendapatan pasif setiap bulannya. Tentunya, investasi jenis ini sangat layak untuk dipilih sebagai portfolio investasi bagi Anda.
Komentar
Posting Komentar