Langsung ke konten utama

Jonan Minta Bupati/Wali Kota Bantu Bangun 'SPBU' Listrik

Pemerintah saat ini mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai solusi mengurangi polusi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pun meminta para kepala daerah turut memfasilitasi penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum alias 'SPBU' listrik.

"Saya sangat berharap setiap gubernur dan setiap kepala daerah bupati atau wali kota mendorong ini dan memfasilitasi," kata Jonan usai menyaksikan MoU Bali dengan PLN soal penguatan ketenagalistrikan dengan pemanfaatan energi bersih di Wiswa Sabha Kantor Gubernur, Jl Basuki Rahmat, Denpasar, Bali, Rabu (21/8/2019).

Jonan mencatat saat ini sudah ada sekitar 2 ribu stasiun pengisian kendaraan listrik umum di beberapa daerah. Dia berharap ke depan Pertamina hingga mal maupun hotel bisa digandeng menjadi SPBU listrik ini.

"Sebenarnya itu gampang satu itu kan ada 7.500 SPBU yang dioperasikan di bawah Pertamina, itu bisa kerja sama. Dua kantor-kantor publik, kantor pemerintah, daerah atau pusat, tiga fasum-fasos, keempat fasilitas komersial yang besar itu mal, hotel itu bisa semua kok. Kalau misalnya kapan mau dibangun berapa ini tergantung dorongan daerah," tuturnya.

Jonan juga menepis jika kendaraan listrik identik dengan harga mahal. Sebab harga itu sebanding dengan minimnya polutan yang dihasilkan kendaraan tersebut.

"Nggak juga, sama aja kurang lebih dengan kendaraan umum, kalau motor ya. Kalau mobil makanya sedang disirkulasi ke para menteri rancangan pemerintah tentang bea masuk dan tentang pajak penjualan atas barang mewah yang basisnya itu adalah tingkat polusi yang dihasilkan intinya gitulah," terangnya.

Jonan menyebut pemerintah saat ini tengah menggodok peraturan untuk memudahkan impor kendaraan listrik. Sehingga harganya bisa lebih terjangkau.

"Ini lagi dibahas ya mudah-mudahan kendaraan listrik dengan bea masuk yang rendah atau PPN yang rendah itu bisa harganya lebih terjangkau," tuturnya.

Jonan menyebut respons masyarakat soal kendaraan listrik cukup positif. Dia pun yakin ke depan kendaraan ini bakal digandrungi anak-anak muda.

"Saya sih tidak mengadakan survei secara besar nasional, tapi melalui medsos terutama generasi muda itu responsnya sangat tinggi, sangat positif," ujar Jonan. 


sumber: detik.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memega

Ringkasan IHSG Hari Ini

WIKA Gedung Bagaimana Prospeknya?

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) memburu proyek-proyek prestisius. Perusahaan yang memiliki kode saham WEGE ini baru saja memenangkan tender pembangunan stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang akan jadi markas Persija Jakarta. Asal tahu saja, investasi untuk proyek stadion Persija ini mencapai Rp 4,08 triliun. Wika Gedung (WEGE) menggarap proyek ini bekerjasama dengan PT Jaya Konstruksi Manggala Putra Tbk (JKON) dan PT PP Tbk (PTPP). Proyek stadion Persija ini menambah daftar kontrak baru yang didapat Wika Gedung pada semester dua tahun ini. Pada paruh pertama lalu, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini baru mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 4,9 triliun. Artinya, capaian kontrak baru perusahaan ini baru 40,90% dari target perusahaan, yang mencapai Rp 11,98 triliun. Analis Buana Capital Immanuel Titus mengatakan, kontrak baru yang diperoleh Wika Gedung dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta tersebut bakal membantu kinerja