Langsung ke konten utama

AKRA | Tak Produktif, AKRA Tutup Lima Perusahaan di China


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) kembali melikuidasi anak usahanya di China, yaitu AKR Guangxi Coal Trading Co., Ltd. Sehingga seluruh aset AKRA di China sudah tidak ada lagi.

Menurut Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu, penjualan aset di China sudah berlangsung sejak 2016-2018. Sementara, Guangxi menjadi anak usaha terakhir milik AKRA di China yang dilikuidasi.

"Total ada lima perusahaan yang tutup di China. Tiga perusahaan pelabuhan, satu manufaktur, dan satu coal trading yaitu Guangxi," kata dia kepada KONTAN, kemarin.

Pertimbangannya, menurut AKRA, perusahaan tersebut kurang produktif. Suresh mengatakan, coal trading Guangxi awalnya dipertahankan, tapi akhirnya terbengkalai dalam beberapa tahun terakhir. Alhasil, AKRA melikuidasi perusahaan ini.

AKRA juga ingin fokus mengembangkan lini usaha di Indonesia. AKRA memiliki tiga bisnis utama, yaitu distribusi BBM ke industri, ritel SPBU, industri bahan kimia dasar dan logistik.

Ke depan, AKRA akan fokus membangun kluster mega proyek Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). Proyek ini digarap bersama Pelindo III dan telah disewa PT Freeport Indonesia.

Suresh menyebut, Freeport akan menyewa lahan JIIPE untuk smelter seluas 100 hektare (ha). Lahan yang disewa Freeport termasuk dalam pembangunan JIIPE tahap I seluas 800 ha dari total 3.000 ha.

Di tahap I, AKRA mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) 23 megawatt (MW), 112 ha area reklamasi dan dermaga 500 meter dengan kedalaman 14 meter, serta jembatan 430 meter.

Tahap kedua, menurut Suresh, sudah 300 ha lahan yang tergarap. Jadi, hingga saat ini lahan yang tergarap seluas 1.100 ha. Tahap kedua akan dibangun pada 2019–2022.

Suresh menyebut, investasi untuk tahap I dan II telah menyerap dana Rp 5 triliun. Bisnis tersebut diharapkan memberikan pendapatan berulang (recurring income) 15%–20%.

AKRA juga mengembangkan bisnis BBM ritel hasil joint venture bersama British Petroleum (BP). AKRA berniat menambah 20 SPBU di sepanjang tahun ini. Dana investasinya US$ 40 juta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memega

Ringkasan IHSG Hari Ini

WIKA Gedung Bagaimana Prospeknya?

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) memburu proyek-proyek prestisius. Perusahaan yang memiliki kode saham WEGE ini baru saja memenangkan tender pembangunan stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang akan jadi markas Persija Jakarta. Asal tahu saja, investasi untuk proyek stadion Persija ini mencapai Rp 4,08 triliun. Wika Gedung (WEGE) menggarap proyek ini bekerjasama dengan PT Jaya Konstruksi Manggala Putra Tbk (JKON) dan PT PP Tbk (PTPP). Proyek stadion Persija ini menambah daftar kontrak baru yang didapat Wika Gedung pada semester dua tahun ini. Pada paruh pertama lalu, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini baru mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 4,9 triliun. Artinya, capaian kontrak baru perusahaan ini baru 40,90% dari target perusahaan, yang mencapai Rp 11,98 triliun. Analis Buana Capital Immanuel Titus mengatakan, kontrak baru yang diperoleh Wika Gedung dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta tersebut bakal membantu kinerja