Langsung ke konten utama

PT Jasa Marga (Persero) Tbk RUGI MILIARAN RUPIAH IMBAS KERICUHAN DEMONSTRASI


PT Jasa Marga (Persero) Tbk Regional Jabotabekjabar menderita kerugian miliaran rupiah akibat kerusakan aset imbas kericuhan demonstrasi pada 24 dan 25 September 2019.
Kalau dihitung rupiahnya, miliaran rupiah, kata Marketing and Communication Deparyement Head PT Jasa Marga JabodetabekJabar, Irra Susiyanti di Jakarta, Kamis malam.

Dalam keterangan pers perusahaan, disebutkan sedikitnya 11 unit aset Jalan Tol Dalam Kota Jakarta dilaporkan memerlukan penggantian unit baru akibat aksi pembakaran dan pengerusakan oknum.

Aset yang mengalami kerusakan diantaranya gardu tol, marka dan rambu, serta sarana penunjang lainnya.

Gerbang Tol (GT) Senayan kerusakan terjadi pada dua unit gardu oblique approach booth (OAB), dua unit Gardu Tol Otomatis (GTO) multi golongan, satu unit GTO khusus golongan 1, dan satu gardu control room berikut kelengkapannya, jelasnya.

Sementara di GT Pejompongan kerusakan berupa satu unit layar tol collection terminal (TCT), satu unit terminal KSPT beserta kelengkapannya, atap gerbang tol, dua unit long booth dan kelengkapannya.

Jasa Marga juga melakukan perbaikan sejumlah sarana lalu lintas yang dirusak, seperti rambu dan marka, pagar pengaman, water barrier plastik, hingga pengecatan ulang pagar pembatas dan guardrail.

"Kami juga memperbaiki estetika tol yang dirusak massa Sarana informasi yaitu sambungan fiber optic juga mengalami kerusakan," katanya.

Aktivitas perbaikan dan pergantian aset baru diperkirakan akan selesai maksimal pada Sabtu (28/9).

Kurang dari 24 jam pascakericuhan berakhir, kedua GT tersebut sudah kembali dapat melayani transaksi pengguna jalan, ujarnya.

Jasa Marga juga menyiagakan tambahan 85 personel untuk melakukan perbaikan dan pembersihan di lajur dan GT yang terdampak aksi massa.

Sumber : http://www.iqplus.info/news/stock_news/jsmr-jasa-marga-rugi-miliaran-rupiah-imbas-kericuhan-demonstrasi,69072032.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memega

Ringkasan IHSG Hari Ini

WIKA Gedung Bagaimana Prospeknya?

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) memburu proyek-proyek prestisius. Perusahaan yang memiliki kode saham WEGE ini baru saja memenangkan tender pembangunan stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang akan jadi markas Persija Jakarta. Asal tahu saja, investasi untuk proyek stadion Persija ini mencapai Rp 4,08 triliun. Wika Gedung (WEGE) menggarap proyek ini bekerjasama dengan PT Jaya Konstruksi Manggala Putra Tbk (JKON) dan PT PP Tbk (PTPP). Proyek stadion Persija ini menambah daftar kontrak baru yang didapat Wika Gedung pada semester dua tahun ini. Pada paruh pertama lalu, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini baru mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 4,9 triliun. Artinya, capaian kontrak baru perusahaan ini baru 40,90% dari target perusahaan, yang mencapai Rp 11,98 triliun. Analis Buana Capital Immanuel Titus mengatakan, kontrak baru yang diperoleh Wika Gedung dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta tersebut bakal membantu kinerja