Langsung ke konten utama

Penjualan Mobil Periode Januari-Agustus 2019 Lebih Rendah dari Tahun Sebelumnya


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil di pasar domestik hingga Agustus 2019 belum memperlihatkan tanda-tanda perbaikan. Meski penjualan Agustus 2019 lebih tinggi ketimbang penjualan Juli 2019, penjualan kendaraan roda empat sepanjang periode Januari-Agustus 2019 nyatanya turun ketimbang periode sama tahun lalu.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales) yang diolah PT Astra International Tbk tercatat, penjualan mobil pada bulan Agustus tercatat sebanyak 90.403 unit, naik dari bulan Juli sebanyak 89.105 unit. Namun, bila dibandingkan dengan penjualan Agustus tahun 2018 dengan Agustus 2019, penjualan mobil turun 11,5% dari 102.197 unit menjadi 90.403.

Adapun penjualan mobil periode sepanjang Januari-Agustus 2019 tercatat sampai 660.286 unit, turun 13,5% dari periode sama 2018 yang mencapai 763.444 unit.

Dengan capaian tersebut, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara memprediksi, target penjualan nasional sebesar 1,1 juta unit sulit tercapai. Tapi kami optimistis paling tidak tetap di atas 1 juta unit, katanya kepada KONTAN, Selasa (17/9).

Lebih detail berdasarkan APM, Agustus 2019, penjualan ritel PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menunjukkan tren positif yakni 9.114 unit.

Makmur, 4W Sales Director PT SIS menjelaskan, sejak awal semester kedua tahun ini, penjualan Suzuki terus menunjukkan tren positif. Capaian ini menjadi motivasi kami untuk menghadirkan produk dan layanan terbaik bagi pelanggan, ujar Makmur, dalam keterangan resminya, Selasa (17/9).

Pada Agustus 2019, seluruh produk lokal Suzuki, yaitu Carry, All New Ertiga, Karimun Wagon R, dan APV berkontribusi sebesar 87% terhadap total penjualan Suzuki. New Carry memimpin penjualan dengan kontribusi 54%.

Sebagai satu-satunya kendaraan low pick up yang memiliki fitur immobilizer, penjualan ritel New Carry juga meningkat 6,8% dibandingkan bulan sebelumnya, dengan capaian penjualan sebanyak 4.931 unit pada Agustus 2019.

Raihan ini kembali menjadikan New Carry sebagai Rajanya Pick Up di Indonesia dengan menguasai 59,6% pasar kendaraan niaga ringan. Raihan ini membuat kami semakin optimistis dapat menguasai 11% pangsa pasar otomotif tanah air pada akhir 2019," aku Makmur.

Memasuki Agustus, PT Honda Prospect Motor (HPM) juga mencatat peningkatan penjualan ritel dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari 12.702 unit menjadi 13.127 unit. Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director HPM bilang, penjualan bulan lalu positif bagi Honda.

Hasil ini berdampak positif terhadap level stok yang sehat pada diler kami. Dan kami akan berupaya mempertahankan tren positif ini dengan menawarkan program menarik, ujarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memega

Ringkasan IHSG Hari Ini

WIKA Gedung Bagaimana Prospeknya?

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) memburu proyek-proyek prestisius. Perusahaan yang memiliki kode saham WEGE ini baru saja memenangkan tender pembangunan stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang akan jadi markas Persija Jakarta. Asal tahu saja, investasi untuk proyek stadion Persija ini mencapai Rp 4,08 triliun. Wika Gedung (WEGE) menggarap proyek ini bekerjasama dengan PT Jaya Konstruksi Manggala Putra Tbk (JKON) dan PT PP Tbk (PTPP). Proyek stadion Persija ini menambah daftar kontrak baru yang didapat Wika Gedung pada semester dua tahun ini. Pada paruh pertama lalu, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini baru mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 4,9 triliun. Artinya, capaian kontrak baru perusahaan ini baru 40,90% dari target perusahaan, yang mencapai Rp 11,98 triliun. Analis Buana Capital Immanuel Titus mengatakan, kontrak baru yang diperoleh Wika Gedung dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta tersebut bakal membantu kinerja