KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menempuh segala cara demi memenuhi target pertumbuhan kinerja pada tahun ini.
Salah satu strateginya adalah menerapkan efisiensi produksi.
Tahun ini, manajemen Indo Tambangraya berharap bisa menurunkan rata-rata nisbah kupasan atau stripping ratio menjadi 11,4 bank cubic meter (bcm) per ton.
Asal tahu, nisbah kupasan merupakan perbandingan antara jumlah tanah lapisan penutup yang harus dikeduk untuk menghasilkan setiap ton batubara.
Nisbah kupasan selama triwulan pertama 13,1 bcm per ton sedangkan pada triwulan kedua sudah turun menjadi 11,6 bcm per ton.
Masih dari sumber yang sama, Indo Tambangraya juga ingin menciutkan biaya bisnis batubara menjadi US$ 59 per ton.
Perusahaan tersebut mencatat, biaya bisnis batubara kuartal pertama US$ 61/ton sedangkan pada kuartal kedua US$ 60/ton.
Untuk itu, ITMG menerapkan transformasi digital agar efektivitas operasional dan optimalisasi sumber daya tumbuh.
"Kami juga meningkatkan sistem perawatan fasilitas-fasilitas strategis seperti Pelabuhan Bontang, Pelabuhan Bunyut serta fasilitas pengolahan dan pengelolaan atau crushing and stock piling," ungkap A.H. Bramantya Putra, Wakil Direktur Utama PT Indo Tambangraya Megah Tbk kepada KONTAN.
Komentar
Posting Komentar